Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (4)

De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX, Makassar, macassar, makasser, somba opu, tallo, Gowa-Tallo, benteng rotterdam, fort rotterdam, pelabuhan makassar, bank makassar, perang makassar, Peta Kerajaan Makassar pada Abad ke-17 Nationaal Archief (www.gahetna.nl), kerajaan gowa tallo, karaeng bainea, karaeng baineya, karaeng bayo, Karebosi Dalam Peta Kota Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Tallo dan Sombaopu, Kerajaan Tallo dan Kerajaan Gowa, Sejarah Makassar, Sejarah Kota Makassar, Jejak Makassar dalam Catatan Portugis, Sejarah kerajaan Makassar, sejarah kerajaan Tallo, asal mula kerajaan tallo, perang makassar, idwar anwar, arung makassar, karaeng makassar, karaeng loe, karaeng tallo, karaeng gowa, bandar makassar,pelabuhan makassar, arung gowa, NHM, Perusahaan Nederlandsch Indische Handelsbank (Bank Dagang Hindia Belanda), Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij, Hongkong & Shanghai Banking Corporation (HSBC), Chartered Bank of India, Australia & China, Chartered Mercantile Bank of India, London, & China, Spaarbank van Makassar (Bank Tabungan Makassar), Taiwan Bank, Mitsui Bank, Yokohama Specie Bank, Bank Dagang Reiss & Co
Gedung De Javasche Bank Makassar tampak depan setelah selesai pembangunan. Bergaya Neo-Renaissans; hiasan pada thympanum (bidang segi tiga di atas) bercorak floral model Jawa. Foto diambil sekitar 1920-an (Sumber: KITLV)
MAKASSAR.ARUNGSEJARAH.COM - De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (4).


SELAIN DJB, bank swasta seperti Spaarbank van Makassar (Bank Tabungan Makassar), Bank Escompto, Bank Hongkong (HSBC), dan beberapa bank lain berlombalomba memberikan kreditnya kepada para calon debitur dengan bunga yang menarik. Dalam sebuah laporan DJB Makassar tanggal 13 November 1906 dikatakan bahwa DJB Makassar memberikan kredit diskonto kepada debiturnya: 

“...mereka tidak akan pernah menginformasikan permintaan kredit ini kepada pesaing Anda, bahwa mereka menikmati kredit diskonto dari De Javasche Bank. Tentu saja, sudah ada alasan bagi pesaing Anda untuk memberikan kredit… Namun demikian harus diketahui bahwa pesaing Anda melakukan segala kemungkinan untuk menarik perusahaan yang sedang atau telah Anda diakreditasi, baik untuk kredit diskonto atau untuk transaksi pinjaman, hingga menyediakan peminjaman fasilitas.”

Salah satu debitur yang mendapatkan kredit diskonto dari DJB Makassar adalah seorang pengusaha keturunan Armenia yang memiliki beberapa toko makanan di Makassar bernama Tuan Simon yang diberikan diskonto sebesar 10.000 gulden. Hal ini tercatat dalam laporan DJB Makassar kepada Direksi DJB di Batavia yang mengatakan bahwa: 

“Bersama di sini, saya ingin memberitahukan pada Anda penelusuran mengenai Tuan Simon, seorang Armenia, untuk mendapatkan kredit-diskonto dari De Javasche Bank, sebesar 10.000 gulden.” 

Pemberian kredit oleh DJB Makassar tidak hanya terjadi pada perusahaan-perusahaan dagang di Makassar. Kredit juga diberikan kepada pihak Pemerintah Kota (Gemeente) Makassar. Kredit tersebut digunakan oleh Gemeente Makassar untuk melakukan pembangunan infrastrukur penunjang kota. 

Pihak Gemeente Makassar dan DJB Makassar berkorespondensi erat antara satu sama lain dalam hal pengelolaan kota. Selain sebagai kreditur, DJB Makassar juga memiliki peran dalam pengelolaan perbankan di Kota Makassar. 

Seperti terlihat dalam satu laporan korespondensi antara DJB Makassar dengan Gemeente Makassar tanggal 8 Februari 1922 yang mengatakan bahwa DJB Makassar memberikan Gemeente Makassar diskonto sebesar 6% dari tagihan pembayaran kredit kepada DJB Makassar sebesar 160.000 gulden yang digunakan untuk membangun infrastruktur kota. 

“Sehubungan dengan surat saya G.Z.No.79, saya menginformasikan terkait non-betaling (belum melakukan pembayaran) promes (surat sanggup bayar) sebesar f160.000 yang dibebankan pada Gemeente Makassar… dengan adanya peningkatan diskonto 6%...” 

Sebagai bank sirkulasi, De Javasche Bank memiliki fungsi untuk mencetak dan mengedarkan uang, selain itu salah satu fungsi lainnya adalah mengendalikan jumlah uang beredar. 

Untuk mengendalikan jumlah kelebihan uang beredar di Kota Makassar, DJB Makassar mengambil kebijakan bahwa kelebihan uang yang terdapat pada satu wilayah harus disetorkan kepada DJB untuk kemudian diinvestasikan dalam bentuk obligasi atau disalurkan kepada nasabah dalam bentuk kredit. 

Seperti misalnya kelebihan kas dari wilayah Bima sebesar 60.000 gulden disetorkan ke DJB Makassar untuk kemudian diinvestasikan pada obligasi sebesar 4% di Amsterdam. 

“Uang yang berlebih baru-baru ini di kas harus selanjutnya secara beruntun disetor untuk diinvestasikan pada De Javasche Bank; beberapa direktur perlu mengikuti instruksi dari Gubernur. 

Kini melalui Otoritas dari Bima, uang yang berlebih dari Kas Wilayah Bima sebesar 60.000 gulden disetorkan pada saya, yang 40.000 di antaranya harus digunakan untuk investasi di Amsterdam dengan 4% Obligasi, seperti yang telah Anda tuliskan pada saya dalam surat dengan nomor No. 81/51. Secara beruntun Kas Wilayah yang tersisa akan mengikuti untuk digunakan.” 

Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa, perkembangan perdagangan kopra dapat dikatakan mencapai puncak pada dekade 1920. Walaupun dalam tahun 1915-1919 ekspor sempat menurun sebagai akibat Perang Dunia I. Setelah perang usai, ekspor kopra naik secara mencolok yaitu dekade 1920 sampai dekade 1930. 

Dalam tahun 1920 nilai ekspor kopra Hindia Belanda mencapai 58.272.000 gulden. Itu berarti nilai ekspor kopra berada pada peringkat ketiga setelah gula dan karet. 

Komoditas lain yang juga memberikan andil nilai ekspor Hindia Belanda berturut-turut adalah lada sejumlah 49 juta gulden, ketela tapioka 21 juta gulden, rami 21 juta gulden, kapok 16 juta gulden, minyak kelapa sawit 13 juta gulden, Jagung 12 juta gulden, kina 10 juta gulden, damar dan rotan 10 juta gulden dan minyak serai 3 juta gulden.

Sebelumnya.... De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (3) - Arung Makassar (arungsejarah.com)