Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (2)

De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX, Makassar, macassar, makasser, somba opu, tallo, Gowa-Tallo, benteng rotterdam, fort rotterdam, pelabuhan makassar, bank makassar, perang makassar, Peta Kerajaan Makassar pada Abad ke-17 Nationaal Archief (www.gahetna.nl), kerajaan gowa tallo, karaeng bainea, karaeng baineya, karaeng bayo, Karebosi Dalam Peta Kota Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Tallo dan Sombaopu, Kerajaan Tallo dan Kerajaan Gowa, Sejarah Makassar, Sejarah Kota Makassar, Jejak Makassar dalam Catatan Portugis, Sejarah kerajaan Makassar, sejarah kerajaan Tallo, asal mula kerajaan tallo, perang makassar, idwar anwar, arung makassar, karaeng makassar, karaeng loe, karaeng tallo, karaeng gowa, bandar makassar,pelabuhan makassar, arung gowa, NHM, Perusahaan Nederlandsch Indische Handelsbank (Bank Dagang Hindia Belanda), Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij, Hongkong & Shanghai Banking Corporation (HSBC), Chartered Bank of India, Australia & China, Chartered Mercantile Bank of India, London, & China, Spaarbank van Makassar (Bank Tabungan Makassar), Taiwan Bank, Mitsui Bank, Yokohama Specie Bank, Bank Dagang Reiss & Co
Gedung De Javasche Bank Makassar tampak depan setelah selesai pembangunan. Bergaya Neo-Renaissans; hiasan pada thympanum (bidang segi tiga di atas) bercorak floral model Jawa. Foto diambil sekitar 1920-an (Sumber: KITLV)
MAKASSAR.ARUNGSEJARAH.COM
 - De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (2).


DI MAKASSAR banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh para pengusaha Cina yang turut mewarnai dinamika ekonomi Makassar pada awal abad ke-20. Untuk memperkuat jaringan perdagangan Cina di Makassar, para pedagang Cina itu tidak jarang membentuk kongsi dagang atau perusahaan. Mereka menyadari bahwa bisnis mereka akan lebih kuat dan sehat jika mereka menjalin kerjasama satu sama lain. Perusahaan milik pengusaha Cina yang ada di Makassar di antaranya adalah Koe & Co., Tan Teng, Tan Soen & Co., Hoo Thong, Tan Hok Soei & Co., Thio Tiang Tjiong, Tan Koo & Co., Sie Hok Goang, Tjoa Djid Soeng, dan lain sebagainya. 

Perusahaan-perusahaan Cina itu tidak hanya terbatas pada bidang perdagangan kopra saja, namun juga bidang perdagangan barang-barang sehari-hari seperti barang-barang untuk toko kelontong, beras, hingga tekstil. Seperti misalnya perusahaan Sie Hok Goang yang didirikan pada 1895 oleh pemiliknya, Sie Hok Goang, yang memiliki modal sebesar 10.000 gulden. 

Bisnis firma ini adalah toko yang bergerak di bidang bahan pokok, minuman, dll. Lalu ada firma Tjoa Djid Soeng yang memiliki usaha toko yang menggunakan namanya sendiri. Bergerak di bidang bahan pokok, minuman, dll, sama seperti Sie Hok Goang. 

Dengan modal sebesar 25.000 gulden, ia berbisnis dengan memesan barang-barang dagangannya dalam jumlah besar secara langsung dari Eropa.142 Lalu ada juga perusahaan Cina bernama Tan Hok Soei & Co. yang merupakan perusahaan milik dua pengusaha Cina yakni Tan Hok Soei dan Tan Hok Lok yang sepakat membentuk sebuah firma dengan modal 30.000 gulden yang didirikan pada 30 Juni 1903. 

Tan Hok Soei & Co. menjalin relasi bisnis dengan Firma Heng Joo Seng yang berlokasi di Singapura. Bisnis utama dari Tan Hok Soei & Co. adalah ekspor beras ke Singapura melalui kerjasama dengan Firma Heng Joo Seng.

Dapat terlihat bahwa skala bisnis perusahaan-perusahaan Cina yang ada tidak sebesar dan semasif perusahaan-perusahaan Eropa. Biasanya perusahaan Cina ini mendapatkan pinjaman modal usaha dari perusahaan-perusahaan Eropa, atau mereka dapat juga mengajukan kredit ke De Javasche Bank Makassar. 

Selain mendirikan perusahaan, mereka juga berupaya untuk mendirikan bank-bank swasta milik pedagang Cina di Makassar. Dalam sebuah laporan DJB Makassar pada tanggal 14 Oktober 1908 dilaporkan muncul kabar yang beredar bahwa akan didirikan bank-bank Cina yang modalnya datang dari kongsi dagang Cina di Shanghai. Kabar tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut: 

“Saya tidak dapat menunda untuk menyampaikan pada Anda bahwa berdasarkan kabar yang sedang beredar, dari Kongsi Dagang Cina di Shanghai telah muncul sebuah gerakan untuk mendirikan Bank-bank Cina di tempat-tempat yang berbeda sepanjang Selat dan Kepulauan tempat kita berada. 

Delegasi-delegasi dari Kongsi Dagang tersebut, yang beberapa hari terakhir berada di sini untuk membicarakan urusan bisnis, tidak menemui kesuksesan dibandingkan di tempat lain: menurut beberapa orang, bernilai f120.000, menurut yang lain masih belum mencapai f100.000, yang sebagian besar dari rencana tersebut memiliki kemungkinan berhasil, walaupun ada orang Tionghoa kaya dari Shanghai yang memiliki ketersediaan untuk penambahan modal yang dibutuhkan. Rincian lebih lanjut tidak dapat saya sebutkan di sini.”

Pada dekade pertama abad ke-20, Pelabuhan Makassar menampung tiga konsorsium besar niaga Cina. Salah satu pedagang yang sukses dengan bisnisnya adalah Siang Hwee. Siang Hwee memiliki 300 anggota jaringan bisnis pada pertengahan tahun 1920an. 

Mereka memiliki perwakilan dagang di berbagai tempat seperti Manado, Ternate, Ambon, dan Timor. Semula Siang Hwee hanya membuka pertokoan di Makassar pada 1902. 

Ketika usahanya semakin berkembang, mereka mendatangkan rekan bisnis dari Jawa dan Singapura untuk membentuk jaringan niaga perdagangan kopra di Makassar. 

Setelah jaringan perdagangan kopra miliknya semakin besar, Siang Hwee diberikan kepercayaan sebagai pengumpul kopra bagi perusahaan-perusahaan Eropa di Makassar.

Sebelumnya.... De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (1) - Arung Makassar (arungsejarah.com)