De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (2)
Perusahaan-perusahaan Cina itu tidak hanya terbatas pada bidang perdagangan kopra saja, namun juga bidang perdagangan barang-barang sehari-hari seperti barang-barang untuk toko kelontong, beras, hingga tekstil. Seperti misalnya perusahaan Sie Hok Goang yang didirikan pada 1895 oleh pemiliknya, Sie Hok Goang, yang memiliki modal sebesar 10.000 gulden.
Bisnis firma ini adalah toko yang bergerak di bidang bahan pokok, minuman, dll. Lalu ada firma Tjoa Djid Soeng yang memiliki usaha toko yang menggunakan namanya sendiri. Bergerak di bidang bahan pokok, minuman, dll, sama seperti Sie Hok Goang.
Dengan modal sebesar 25.000 gulden, ia berbisnis dengan memesan barang-barang dagangannya dalam jumlah besar secara langsung dari Eropa.142 Lalu ada juga perusahaan Cina bernama Tan Hok Soei & Co. yang merupakan perusahaan milik dua pengusaha Cina yakni Tan Hok Soei dan Tan Hok Lok yang sepakat membentuk sebuah firma dengan modal 30.000 gulden yang didirikan pada 30 Juni 1903.
Tan Hok Soei & Co. menjalin relasi bisnis dengan Firma Heng Joo Seng yang berlokasi di Singapura. Bisnis utama dari Tan Hok Soei & Co. adalah ekspor beras ke Singapura melalui kerjasama dengan Firma Heng Joo Seng.
Dapat terlihat bahwa skala bisnis perusahaan-perusahaan Cina yang ada tidak sebesar dan semasif perusahaan-perusahaan Eropa. Biasanya perusahaan Cina ini mendapatkan pinjaman modal usaha dari perusahaan-perusahaan Eropa, atau mereka dapat juga mengajukan kredit ke De Javasche Bank Makassar.
Selain mendirikan perusahaan, mereka juga berupaya untuk mendirikan bank-bank swasta milik pedagang Cina di Makassar. Dalam sebuah laporan DJB Makassar pada tanggal 14 Oktober 1908 dilaporkan muncul kabar yang beredar bahwa akan didirikan bank-bank Cina yang modalnya datang dari kongsi dagang Cina di Shanghai. Kabar tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut:
“Saya tidak dapat menunda untuk menyampaikan pada Anda bahwa berdasarkan kabar yang sedang beredar, dari Kongsi Dagang Cina di Shanghai telah muncul sebuah gerakan untuk mendirikan Bank-bank Cina di tempat-tempat yang berbeda sepanjang Selat dan Kepulauan tempat kita berada.
Delegasi-delegasi dari Kongsi Dagang tersebut, yang beberapa hari terakhir berada di sini untuk membicarakan urusan bisnis, tidak menemui kesuksesan dibandingkan di tempat lain: menurut beberapa orang, bernilai f120.000, menurut yang lain masih belum mencapai f100.000, yang sebagian besar dari rencana tersebut memiliki kemungkinan berhasil, walaupun ada orang Tionghoa kaya dari Shanghai yang memiliki ketersediaan untuk penambahan modal yang dibutuhkan. Rincian lebih lanjut tidak dapat saya sebutkan di sini.”
Pada dekade pertama abad ke-20, Pelabuhan Makassar menampung tiga konsorsium besar niaga Cina. Salah satu pedagang yang sukses dengan bisnisnya adalah Siang Hwee. Siang Hwee memiliki 300 anggota jaringan bisnis pada pertengahan tahun 1920an.
Mereka memiliki perwakilan dagang di berbagai tempat seperti Manado, Ternate, Ambon, dan Timor. Semula Siang Hwee hanya membuka pertokoan di Makassar pada 1902.
Ketika usahanya semakin berkembang, mereka mendatangkan rekan bisnis dari Jawa dan Singapura untuk membentuk jaringan niaga perdagangan kopra di Makassar.
Setelah jaringan perdagangan kopra miliknya semakin besar, Siang Hwee diberikan kepercayaan sebagai pengumpul kopra bagi perusahaan-perusahaan Eropa di Makassar.
Sebelumnya.... De Javasche Bank dan Ekonomi Makassar Awal Abad XX (1) - Arung Makassar (arungsejarah.com)