Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Terbentuknya Kota Makassar (1)

Terbentuknya Kota Makassar, Makassar, macassar, makasser, somba opu, tallo, Gowa-Tallo, benteng rotterdam, fort rotterdam, pelabuhan makassar, bank makassar, Peta Kerajaan Makassar pada Abad ke-17 Nationaal Archief (www.gahetna.nl), kerajaan gowa tallo, karaeng bainea, karaeng baineya, karaeng bayo, Karebosi Dalam Peta Kota Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Tallo dan Sombaopu, Kerajaan Tallo dan Kerajaan Gowa, Sejarah Makassar, Sejarah Kota Makassar, Jejak Makassar dalam Catatan Portugis, Sejarah kerajaan Makassar, sejarah kerajaan Tallo, asal mula kerajaan tallo, perang makassar, idwar anwar,  arung makassar, karaeng makassar, karaeng loe, karaeng tallo, karaeng gowa, bandar makassar,pelabuhan makassar,
Dr. Edward L. Poelinggomang dan Les Isles Philippines Molucques et de La Sonde (1710) karya Nicolas de Fer 

MAKASSAR.ARUNGSEJARAH.COM - Terbentuknya Kota Makassar (1).

MAKASSAR adalah nama suatu tempat atau predikat nama tempat yang dikenal lebih dahulu dari penyebutan untuk bandar niaga kerajaan kembar Gowa dan Tallo, yang dalam perkembangannya menyandang nama Kerajaan Makassar. 

Dalam naskah kuna Jawa, Negara Kartagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1364 nama Makassar telah disebut, disamping nama Luwu, Bantaeng, dan Selayar. Nama tempat yang disebut Makassar itu belum dapat diidentifikasi hingga sekarang. Selain itu dalam tradisi pelaut dan pedagang yang berniaga ke Maluku menyebut kawasan yang berada di utara Pulau Sumbawa dengan nama Makassar.

Tradisi penyebutan pulau-pulau yang berada dari para pelaut dan pedagang itu kemudian diserab oleh pelaut dan pedagang setelah bangsa itu merebut dan menduduki Malaka. Dalam catatan Tome Pires diungkapkan bahwa pedagang-pedagang Melayu menginformasikan bahwa terdapat jalur paling singkat dalam pelayaran ke Maluku yaitu melalui Makassar (Cortesao, 1944). 

Tampaknya informasi itu mendorong pelaut dan pedagang Portugis melusuri jalur itu, sehingga dalam peta pelayaran yang dibuat para pengembara Portugis Pulau Kalimantan disebut dengan nama “Pulau Makassar yang Besar” (Gamdos ilha de Macazar) dan Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya dengan sebutan “Pulau-pulau Makassar” (Ilhas dos Macazar). 

Selain penyebutan nama pulau itu, kota-kota pelabuhan yang berada di pesisir barat Sulawesi yang menjadi tempat singgah dalam pelayaran ke Maluku juga diberikan predikat Makassar, antara lain Siang Makassar, Bacokiki Makassar, Suppa Makassar, Sidenreng Makassar, dan Napo Makassar.

Informasi menyangkut penyebutan Makassar yang meliputi wilayah yang luas itu, dalam perkembangan kemudian dimatereikan menjadi nama bandar niaga kerajaan Gowa dan Tallo (Sombaopu dan Tallo) dua bandar yang secara historis baru tumbuh kemudian setelah beberapa pelabuhan lain, seperi: Siang, Bacokiki, Suppa, Napo, dan Sidenreng. 

Sehubungan dengan itu topik pembicaraan dalam menelusuri sejarah terbentuknya Kota Makassar ini pertama-tama diarahkan untuk menelusuri latar sejarah Kerajaan Gowa mengarahkan perhatian pada kegiatan perdagangan maritim. 

Kemudian usaha yang dibangun oleh kerajaan kembar Gowa-Tallo dalam membangun bandar mereka menjadi kota pelabuhan terpenting. Penelusuran ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang proses pembentukan Kota Makassar menjadi bandar transito internasional internasional terpenting. 

Dari Orientasi Agraris ke Maritim

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa pada masa pemerintahan Raja Gowa IX, Tumaparissi Kalonna Daeng Matanre Karaeng Manguntungi (1510-1546), kerajaan Gowa mencanangkan kebijakan baru untuk terlibat dalam dunia perdagangan maritim. 

Ada beberapa faktor yang mendasari pernyataan itu, diantaranya: pertama, sebelum raja ini menduduki takta kerajaan, istana yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan berada di tamalatea, sekitar 6 km dari wilayah pantai. 

Kenyataan itu menunjukan bahwa kerajaan itu masih berorientasi pada kegiatan agraris; kedua, Raja Gowa IX yang mengawali pembangunan dan pemindahan pusat pemerintahan ke Benteng Sombaopu yang terletak di pesisir pada muara Sungai Jeneberang; Wilayah pusat pemerintahan ini juga dijadikan bandar niaga kerajaan; ketiga, pada masa pemerintahan raja Gowa IX ini telah dikenal jabatan sahbandar (sabanara), yang dirangkap oleh Tumailalang Lolo kerajaan; keempat, pada masa pemerintahan raja ini, usaha perluasan pengaruh kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan yang bergiat dalam dunia maritim di Sulawesi Selatan. Terakhir, pedagang Portugis telah datang dan menetap di wilayah Sombaopu pada tahun 1532.

Langkah awal yang dilakukan. Setelah membangun dan memindahkan pusat pemerintahan di Sombaopu adalah bergiat memerangi Kerajaan Tallo, yang sudah lebih awal bergiat dalam dunia perdagangan maritim, sejak rajanya yang pertama, Karaeng Lowe ri Sero, saudara Batara Gowa yang menjadi raja Gowa VII.  Perang itu mengnatar dua kerajaan bertetangga itu membentuk persekutuan pada tahun 1528, setelah melalui permufakatan penyelesaian konflik (perang). 

Bersambung.... Sejarah Terbentuknya Kota Makassar (2) - Arung Makassar (arungsejarah.com)

****

Penulis: DR. Erward L. Poelinggomang, Staf pengajar pada Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin di Makassar. Makalah ini dipresentasikan pada kegiatan Sosialisasi 400 Tahun Kota Makassar yang diselenggarakan di Makassar pada 20 Juni 2007.