Sejarah Perbankan di Makassar Awal Abad XX (2)
MAKASSAR.ARUNGSEJARAH.COM - Sejarah Perbankan di Makassar Awal Abad XX (2).
Modal awal pendirian bank ini sebesar tiga juta pound. Chartered Bank memiliki kantor pusat di London, dan telah memiliki cabang di berbagai tempat seperti di Eropa, Asia, serta Amerika.
Pembukaan cabang Standard Chartered Bank di berbagai kawasan tersebut akibat perkembangan komoditas ekspor perkebunan dan pertambangan di daerah koloni Inggris seperti teh, opium, kapas, kopi, tembakau, karet, dan logam mulia yang sangat membutuhkan layanan perbankan.
Pembukaan Standard Chartered Bank of India, Australia, and China dibuka di Makassar bertujuan untuk melayani kebutuhan perbankan perusahaan-perusahaan perdagangan di Makassar.
Sebagai bank umum, aktivitas perbankan yang dilakukan oleh Standard Chartered Bank cabang Makassar sama dengan aktivitas Standard Chartered Bank lainnya seperti: menerima simpanan nasabah, transaksi valuta asing, penukaran uang, pemberian pinjaman dan kredit.
Dunia perbankan di Makassar juga diramaikan oleh kehadiran bank-bank dari Asia terutama Jepang dan Cina. Sebagai bagian dari ekspansi bank-bank Jepang ke berbagai wilayah di Asia, beberapa bank baru yang membuka cabangnya di Makassar antara lain Bank of Taiwan yang berkedudukan di Taihoku (ibu kota Taiwan).
Selain membuka cabangnya di Makassar, bank tersebut juga membuka cabang di Batavia dan Semarang. Bank lain adalah The Yokohama Specie Bank, yang juga membuka cabangnya di beberapa kota besar di Hindia Belanda. Bank tersebut berkedudukan di kota Yokohama, Jepang.
The Yokohama Specie Bank termasuk bank milik Jepang yang sangat kuat, karena selain membuka cabangnya di Indonesia, juga memiliki filial di Asia, Eropa, Amerika dan Australia sejak 1918. Bank Jepang lain yang membuka cabangnya Makassar, Surabaya, Batavia, dan Semarang pada periode ini adalah Mitsui Bank yang berkedudukan di Tokyo.
Sementara itu, bank Cina yang pertama berdiri di Makassar adalah Hoa Kiauw Gin Hang yang dibentuk tahun 1914. Bank ini dipimpin oleh Thoeng Tiong Pie. Pengelolaannya diserahkan kepada pebisnis-pebisnis besar saat itu, yakni Nio Eng Boe, Lie Lean Tjoan, Liem Tjin Eng, dan Oei Lioe Oei.
Bank ini merupakan bank tabungan (spaarbank). Rekening pertama di bank ini dibuka oleh seorang bernama Yap Giok Seng.
Dalam sebuah artikel tahun 1921 yang ditulis oleh Thio A Han, disebutkan bahwa mereka menawarkan bunga sebesar 4% untuk uang yang disimpan pada bank tersebut.
Pada tahun 1932, bank ini mengalami krisis keuangan akibat penarikan uang massal (rush) yang disimpan oleh para nasabah mereka akibat situasi ekonomi global yang mengalami resesi besar saat itu.
De Javasche Bank menawarkan untuk menyuntikkan dana jika bank tersebut membutuhkan bantuan.126 Tampaknya bank Cina ini berhasil melalui masa krisis dengan baik karena pada tahun 1936 nama bank itu kembali muncul dalam iklan di koran menawarkan bunga sebesar 3% bagi mereka yang menyimpankan uangnya.
Kehadiran berbagai institusi bank swasta di atas memperlihatkan tingginya aktivitas moneter dan perbankan di Makassar sebagai bagian dari jaringan perdagangan dunia.
Posisi Makassar sebagai kawasan strategis semakin menguatkan besarnya eksistensi daerah ini dalam peta perekonomian internasional.
Selain itu, keberadaan bank-bank swasta tersebut juga memperlihatkan bagaimana institusi bank menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Makassar.
Bersambung.... Sejarah Perbankan di Makassar Awal Abad XX (3) - Arung Makassar (arungsejarah.com)
Bersambung.... Sejarah Perbankan di Makassar Awal Abad XX (1) - Arung Makassar (arungsejarah.com)